Tugas 1 Pert. 2 : Sistem Akuntansi Aset Tetap
Analisis Perancangan Sistem Informasi - Sistem Akuntansi Aset Tetap
Deskripsikan Sistem Informasi (Akuntansi Aset Tetap) !
Diawali terlebih dahulu tentang definisi “Apa itu Sistem Informasi?”. Sistem Informasi pada dasarnya memiliki definisi dari beberapa para ahli yakni :
Menurut Sutabri T dalam (Yanuardi & Permana, 2018) sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Menurut Edhy Sutanta dalam (Heriyanto, 2018) sistem informasi merupakan sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling berintegrasi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun disaat mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, dan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan.
Dari uraian beberapa para ahli informasi terkait “apa itu sistem informasi?”, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan sebuah proses pengolahan data yang menghasilkan berupa informasi yang berfungsi untuk mencapai tujuan.
Dan tentu apa itu “Sistem Akuntansi Aset Tetap?”. Terlebih dahulu mengenai definisi dari Sistem Informasi Akuntansi yang menurut Sujarweni merupakan salah satu bidang ilmu akuntansi yang mempelajari prosedur-prosedur akuntansi yang ada dalam perusahaan, misalnya prosedur penjualan, pembelian, penggajian, dan lainnya. Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti orang dan perlengkapan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Hasil dari sistem informasi akuntansi berupa informasi sistem-sistem yang berhubungan dengan akuntansi yang digunakan di perusahaan
Kemudian “Apa itu Aset Tetap?”, Aset tetap dalam akuntansi merupakan aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset tetap juga bisa disebut dengan Aktiva Tetap.
Sedangkan menurut aturan perpajakan, aset tetap disebut dengan istilah harta berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun sendiri dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) Dimiliki dan digunakan dalam usaha atau yang dimiliki untuk mendapat, menagih dan memelihara penghasilan dengan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan. (2) Semua jenis aset tetap memiliki umur manfaat yang terbatas, kecuali tanah.
Nah, pada intinya Sistem Informasi Akuntansi Aset/Aktiva Tetap merupakan serangkaian sumber daya yang dirancang untuk memproses data aktiva tetap dan data lainnya yang berkaitan dengan aktiva tetap ke dalam informasi. Sistem informasi akuntansi aktiva tetap diharapkan dapat memaksimalkan fungsi-fungsi yang melibatkan aktiva tetap, yang meliputi dokumen yang mencatat atau merekam setiap transaksi-transaksi menyangkut perolehan, pemanfaatan, hingga penghapusan aktiva tetap.
Untuk apa?
Sistem Akuntansi Aset/Aktiva Tetap yang memenuhi User Requirements dan bekerja dengan baik dapat menyediakan informasi yang tepat dan akurat yang dibutuhkan. Pengguna atau User dapat dengan mudah mengetahui nilai perolehan dan nilai akumulasi penyusutan setiap Aset/Aktiva yang sudah tidak menjadi milik perusahaan. Nilai yang berdampak pada Laporan Posisi Keuangan ini akan menghasilkan laporan yang lebih akurat dan dapat dipercaya.
Dengan adanya Sistem Akuntansi Aset/Aktiva Tetap, sistem secara terkomputerisasi dan sistem tentu diharapkan dapat lebih membantu dan mempermudah saat memasukkan data transaksi aktiva tetap dan pembuatan laporan aktiva tetap bisa lebih akurat dan meminimalisir kesalahan. Sehingga waktu yang digunakan bisa efektif dan efisien. Dan juga tentunya dapat menghasilkan informasi akuntansi yang dibutuhkan berbagai tingkat manajemen pada perusahaan.
Definisi Stakeholder!
Dikutip dari Corporate Finance Institute (CFI) dalam jurnal.id pemangku kepentingan atau sering disebut stakeholder merupakan setiap personal atau individu, kelompok, ataupun pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu organisasi (perusahaan) dan hasil dari tindakannya dapat mempengaruhi atau dipengaruhi jalanya suatu bisnis. Contoh umum-nya adalah karyawan, pelanggan, pemegang saham, masyarakat umum, dan pemerintah.
Tak jauh berbeda dengan CFI, Menurut Freeman (1984) dan Freeman dkk (2010) dalam artikel Kemenkeu Indonesia mendefinisikan stakeholder sebagai kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pencapaian tujuan perusahaan/organisasi. Umumnya, pihak yang dianggap sebagai stakeholder utama adalah para konsumen.
Stakeholder dikelompokkan menjadi dua yaitu stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah para stakeholder yang ada dalam bisnis dan biasanya terpengaruh langsung oleh hasil dari usaha yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Contohnya adalah pemilik bisnis dan karyawan. Sementara stakeholder eksternal adalah orang-orang yang memiliki kepentingan dan hubungan terkait kesuksesan perusahaan atau bisnis tersebut. Akan tetapi mereka tidak memiliki hubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja dalam perusahaan. Contohnya adalah konsumen atau target pasar, supplier, investor, media, komunitas, pemerintah, lingkungan bisnis, kompetitor di market share, dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa masing - masing stakeholder ini memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menemukan strategi yang tepat untuk menyelaraskan tujuan bisnis dengan kepentingan para stakeholder tersebut. Disinilah peran stakeholder management diperlukan.
Terdapat langkah-langkah tertentu yang perusahaan ikuti untuk membuat strategi stakeholder management, yakni :
- Mengidentifikasi stakeholder yang tepat (identify)
- Memprioritaskan stakeholder, dimana perusahaan memprioritaskan stakeholder utama yang memiliki pengaruh besar pada proyek yang akan berjalan (analyse)
- Mengetahui kebutuhan dan pain point dari stakeholder tersebut dengan metode wawancara pada masing - masing stakeholder (plan)
Mengelola dan mengatur ekspektasi stakeholder (engage)
Siapa saja User-nya?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pihak-pihak yang menggunakan informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal dan juga pihak eksternal.
Pihak Internal antara lain :
Manajer Perusahaan, dimana bagi manajer, laporan keuangan perusahaan merupakan bentuk pertanggungjawabannya kepada pihak eksternal.
Pemilik Perusahaan, membutuhkan laporan keuangan guna mengetahui kondisi keuangan serta prospek usaha di masa yang akan datang.
Pihak Eksternal antara lain :
Tenaga Kerja atau Karyawan
Konsultan
Analis Bisnis
Auditor
Akuntan
Supplier
Mitra Bisnis
dll.
Tampilkan Inputan-nya!
Dalam sebuah Sistem Informasi, tentu terdapat Input-Output yang harus memenuhi. Input-Output ini merupakan suatu karakteristik dalam Sistem Informasi. Input system atau sistem masukan ini merupakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem yang selanjutnya dikelola untuk menjadi sebuah Output.
Komponen input ialah data yang masuk ke dalam sistem informasi. Jenis data yang disertakan dalam SIA (Sistem Informasi Akuntansi) bergantung pada sifat bisnis, tetapi dapat terdiri dari berikut ini:
Pesanan penjualan
Laporan tagihan pelanggan
Laporan analisis penjualan
permintaan pembelian
Faktur vendor
Periksa register
Jurnal umum
Data inventaris
Informasi penggajian
Ketepatan waktu
Informasi pajak
Data tersebut dapat digunakan untuk menyiapkan laporan akuntansi dan laporan keuangan, termasuk umur piutang, jadwal depresiasi atau amortisasi, neraca percobaan, dan laporan laba rugi. Memiliki semua data ini di satu tempat di SIA memfasilitasi pencatatan, pelaporan, analisis, audit, dan aktivitas pengambilan keputusan bisnis. Agar data bermanfaat, data tersebut harus lengkap, akurat, dan relevan.
Di sisi lain, contoh data yang tidak akan masuk ke SIA termasuk memo, korespondensi, presentasi, dan manual. Dokumen-dokumen ini mungkin memiliki hubungan tangensial dengan keuangan perusahaan, tetapi, tidak termasuk catatan kaki standar, dokumen-dokumen tersebut sebenarnya bukan bagian dari pencatatan keuangan perusahaan.
Pada saat proses memasukkan input ke dalam sistem informasi, dibutuhkan suatu kodifikasi. Kodifikasi merupakan pencatatan norma yang telah dihasilkan oleh Pembakuan dalam bentuk seperti tata bahasa, pedoman lafal, pedoman ejaan, pedoman pembentukan istilah, dan kamus.
Kodifikasi dilakukan jika perusahaan mempunyai berbagai jenis aset atau aktiva tetap yang tersebar di berbagai lokasi sehingga dapat memberikan informasi lengkap. Umumnya, kodifikasi disusun dengan angka sehingga memudahkan user dalam mengklasifikasikan aset tetap, serta struktur kodifikasi adalah sebagai berikut :
Golongan aset tetap
Jenis aset tetap
Tahun pembelian
Fungsi
Lokasi
Portability
Tampilkan Output-nya!
Setelah melalui tahap masukan atau Input, maka terciptalah Output dalam suatu Sistem Informasi. Hasil atau output ini bisa berupa tampilan data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi biasanya berbentuk sebuah keputusan. Biasanya informasi ini disajikan dalam dua kelompok yaitu Laporan Keuangan (Financial Statement) dan Laporan Manajemen (Managerial Report). Informasi yang dihasilkan biasanya terdiri dari tiga bentuk yaitu : Dokumen, Laporan, dan Query. Berikut adalah output dari sistem informasi aset tetap :
Surat permintaan otorisasi investasi
Surat permintaan reparasi
Surat permintaan transfer aset tetap
Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap
Surat perintah kerja
Surat order pembelian
Laporan penerimaan barang
Jurnal transaksi
Bukti kas keluar
Daftar penyusutan aset tetap
Bukti memorial
Prosedur pencatatan
Praktik yang sehat
Dengan adanya output ini, maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat. informasi yang dihasilkan dikatakan bernilai jika memenuhi beberapa aspek yakni aspek kegunaan, Ekonomis, Keandalan, Pelayanan Langganan, Kapasitas, Kesederhanaan dan Fleksibilitas
REFERENSI & DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/emba/article/view/31196
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/534/jbptunikompp-gdl-hermanapri-26652-4-unikom_h-v.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/167727-ID-analisa-dan-perancangan-sistem-informasi.pdf
https://infoproyek80.blogspot.com/2022/10/sistem-informasi-akuntansi.html
[1] Freeman, E. (1984). Stakeholder management: Framework and philosophy. Mansfield: Pitman.
[2] Heriyanto, Y. (2018). Perancangan Sistem Informasi Rental Mobil Berbasis Web Pada PT.APM Rent Car. Jurnal Intra-Tech, 2(2), 67–69.
[3] Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 (revisi 2007) Aset Tetap, paragraf 06.
[4] Sujarweni, V.Wiratna; 2015, Sistem Akuntansi, Yogyakarta: Pustaka Baru.
[5] Yanuardi, & Permana, A. A. (2018). Rancang Bangun Sistem Informasi Keuangan Pada Pt. Secret Discoveries Travel and Leisure Berbasis Web. Jurnal Teknik Informatika, 1–7.
Comments
Post a Comment